Benchmarking FITK UIN Walisongo Semarang ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung

FITK UIN Walisongo Semarang, melakukan benchmarking ke UIN Sunan Gunung Djati Bandung, terkait peningkatan kapasitas anggota GPM (Gugus Penjamin Mutu) dan GKM (Gugus Kendali Mutu) pada tanggal 2-4 Februari 2022, dengan membawa rombongan berjumlah 10 orang: Dr. Raharjo, M. Ed. ST; Daviq Rizal, M. Pd; Siti Tarwiyah, SS, M.Hum; H. Mahfudz Siddiq, Lc. MA; Drs. Karnadi, M.Pd; Fatkuroji, M.Pd; Mustakimah, M. Pd; Fakrur Rozi, M. Pd; Dr. H. Mustopa, M. Ag; dan Dr. H. Ikhrom, M. Ag.

Melalui kegiatan benchmark, FITK UIN Walisongo Semarang ingin melihat pola peningkatan kapasitas anggota GPM dan GKM di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Prof. Dr. Hj. Aan Hasanah, M.Ed.,  Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SGD Bandung menyampaikan “Untuk meningkatkan mutu maka memerlukan kerja sama seluruh pihak, baik kendali mutu (GKM) di level program studi dan tim penjaminan mutu (GPM) di level fakultas, di sisi lain juga diperlukan penerapan budaya untuk membangun mutu”.

Beliau juga menambahkan bahwa Mutu Universitas ditentukan oleh prestasi akademik pada level Universitas dan prestasi non akademik, sistem pengendalian non internal.

Dr. H. Dindin Jamaluddin, M.Ag, Wakil Dekan I Bidang Akademik, mengungkapkan beberapa hal terkait kendali mutu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk meningkatkan mutu diperlukan sinergi antara GKM ditingkat prodi dan GPM di tingkat fakultas. GPM akan menyusun dokumen yang dibutuhkan segera, selanjutnya diperlukan juga adanya audit mutu di level fakultas. GPM membantu GKM di level prodi dalam menghadapi audit internal. Termasuk daftar tugas pokok dan fungsi GKM untuk mempermudah kerja GKM. Di samping itu, beliau juga menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kinerja diperlukan beberapa komisi untuk membantu pencapaian kinerja, seperti adanya pembentukan GKM, GPM dan komisi yang lain.